Sigit Imbau Warganya Tangkal Corona dengan PHBS

Sigit Imbau Warganya Tangkal Corona dengan PHBS

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG TENGAH - Kasus penyebaran virus Corona (Covid-19) yang sudah ditemukan di Indonesia, menuai kekhawatiran masyarakat. Tak terkeculali di Kota Magelang. Sebagian besar apotek di Kota Jasa itu kehabisan masker. Kondisi ini terjadi setelah masyarakat ramai-ramai membeli masker, pascaditemukannya kasus Corona di Jawa Barat. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito pun memberi respons cepat. Dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. ”Waspada harus, tetapi tidak perlu panik dan terlalu khawatir. Pemerintah memperhatikan betul kok. Begitu ada temuan, walaupun di luar (Kota Magelang), langsung saya koordinasikan semuanya,” kata Sigit usai menghadiri Pengukuhan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) di Pendopo Pengabdian kompleks Rumah Dinas Walikota Magelang, Rabu (4/3). Dia tidak ingin, jika warga terlalu khawatir justru mudah dimanfaatkan orang lain yang tidak bertanggung jawab. Misalnya dengan menimbun masker, kemudian dijual dengan harga selangit. ”Saya harapkan tidak usah berlebih. Misalkan, (beli) jika memang butuh ya, kita beri secukupnya. Tidak beli masker terus dus-dusan ya untuk apa? Kita kan harus lihat,” ungkapnya. Sigit mengakui permintaan masker di RSUD Tidar Kota Magelang juga naik sejak kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia. Ia pun meminta masyarakat untuk mengerti bahwa masker diprioritaskan bagi pasien dan tenaga medis. Baca Juga Ganjar Tegaskan Penimbun Masker Bakal Ditindak Tegas ”Di RSUD Tidar disediakan. Boleh, asal memang sesuai kebutuhan. Tapi tidak usah berlebih. Butuhnya lima, tapi terus minta 50. Kan tidak rasional. Kita utamakan yang rentan, yang kondisinya kurang baik,” paparnya. Sebagai rumah sakit tipe B, RSUD Tidar merupakan salah satu dari 10 rumah sakit di Jawa Tengah yang ditunjuk menjadi pusat penanganan kasus Covid-19. RSUD Tidar menyediakan 1 dari 10 ruang isolasi yang ada, khusus untuk menangani pasien dalam pengawasan penyakit virus Corona. Ruang isolasi ini terus disiagakan sampai dinyatakan tak ada lagi kasus COVID-19 ”RSUD Tidar sudah siap banyak lah. Kita kan tipe B, lihat situasional. Situasional, kita sudah punya kebijakan yang luas berkaitan dengan ruangan atau kamar-kamar yang tersedia,” ungkapnya. Selain virus corona, Sigit juga mengajak masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem, menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menciptakan endemi nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dan sebagainya. ”Saya berharap, masyarakat kan makin cerdas. Sedikit tahu kalau virus itu menyebar dan mengganggu sistem imun kita. Kalau kita menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), saya yakin nggak akan kena virus,” ucapnya. Plt Direktur RSUD Tidar, Septi Milna Sulistiyaning menjelaskan, rumah sakit menyediakan satu ruang isolasi khusus untuk pasien corona. Ruang ini sengaja terpisah dengan ruang isolasi lain seperti gangguan nafas, penyakit paru, dan juga TBC. ”Ruangan itu khusus, hanya ada satu ruangan saja,” ujarnya. Milna membenarkan penyataan Walikota Magelang, jika virus bisa ditangkap lewat PHBS. PHBS itu, bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. ”Termasuk gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) juga harus diterapkan meliputi penerapan pola sehat seperti tidak merokok, menjauhi minuman beralkohol, berolahraga, asupan makanan bergizi, dan berolahraga teratur,” ujarnya. Selain itu, kata Milna, dengan selalu mencuci tangan setiap kali hendak makan atau menggunakan pembersih tangan. ”Jadi masker itu sebenarnya berfungsi, tetapi tidak begitu optimal. Karena yang paling tepat adalah dari diri kita sendiri. Masker dikhususkan untuk masyarakat yang sakit. Sedangkan yang sehat, jalankan PHBS saja,” ucapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: